Jl. Karang Tengah RT.03/01 Desa Pusaka Rakyat Kec. Tarumajaya Kab. Bekasi 17214

Rabu, 15 Februari 2012

Tips Menghadapi Akreditasi Sekolah

Tips menghadapi akreditasi sekolah. Setelah mengikuti Diklat Akreditasi 2011 yang cukup membingungkan, hampir tanpa hasil dan terkesan sangat njlimet (ma'af kepada penyelenggara diklat), maka mari kita mencoba menyederhanakan semuanya menjadi lebih simpel tanpa mengurangi makna dan tujuan akreditasi baik dari sisi perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi. Akreditasi yang dilakukan oleh BAN (Badan Akreditasi Nasional) merupakan suatu evaluasi secara keseluruhan dari suatu lembaga pendidikan dalam pelaksanaan dan pelayanan pendidikan kepada masyarakat. BAN akan memotret secara lebih mendetail terhadap suatu lembaga pendidikan dan hal ini yang membuat sekolah merasa perlu juga untuk memberikan suatu pemandangan indah terhadap hasil akhir photografi BAN. Tetapi bukan berarti mengadakan sesuatu yang tidak ada, biarlah pemandangan itu apa adanya sehingga naturalisme sekolah tampak dan terintegrasi dalam keseharian. BAN akan mencoba memotret sekolah dari sisi fisik (baca; bukti fisik penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan), hal ini jelas menggambarkan secara keseluruhan bagaimana lembaga pendidikan tersebut melaksanakan penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan selama 5 tahun terakhir.

Walaupun ada beberapa kelemahan dan terkesan memaksakan keadaan dilapangan dalam pelaksanaan akreditasi yang dilakukan oleh BAN tetapi bukan berarti sekolah harus meng-eksplore hal tersebut. Menjadikan instrumen akreditasi dari BAN sebagai suatu pola penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang ideal itu lebih penting daripada kita harus mengeksploitasi kesalahan yang dilakukan oleh BAN sebagai lembaga yang menyelenggarakan akreditasi.
Sekolah sebagai ujung tombak pelaksanaan dan pelayanan pendidikan kepada masyarakat haruslah bertindak ideal sesuai dengan visi dan misi sekolah itu sendiri, tindakan ideal ini membuat sekolah akan merasa siap dengan apapun yang akan dilakukan oleh pemerintah, baik berupa akreditasi, evaluasi atau apapun namanya. Hasil akhir dari akreditasi merupakan gambaran secara umum potret sekolah dilihat dari sisi pemerintah maupun dari sisi masyarakat.
Dengan hal diatas maka pihak lembaga pendidikan sangatlah perlu untuk mempersiapkan segala sesuatunya dalam menghadapi akreditasi karena sangat tidak mungkin hanya dalam waktu 2-3 hari BAN akan memotret sekolah secara menyeluruh jika pihak sekolah tidak mampu bekerja sama dengan BAN.

Berikut beberapa tips dalam menghadapi akreditasi :

1. Recording Process (Proses Perekaman)
Dalam proses ini, sekolah dengan hati-hati merekam seluruh instrumen akreditasi kepada para penyelenggara pendidikan disekolah tersebut mulai dari guru, tata usaha, dunia usaha dunia industri (DUDI) dan pihak lain yang terkait terhadap penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan di sekolah tersebut. Proses ini bisa dalam berbagai bentuk, bisa berupa IHT (In House Training), rapat terbuka atau kegiatan lain yang lebih fleksibel dan mampu memberikan kesempatan para penyelenggara pendidikan memahami secara utuh. Proses ini memang memakan waktu yang cukup lumayan tergantung keseharian penyelenggaraan pendidikan disekolah tersebut, jika idealisme penyelenggaraan pendidikan sudah merupakan kebiasaan maka proses ini sangat cepat untuk dilaksanakan. Tetapi jika sekolah tersebut kurang atau bahkan tidak melaksanakan idealisme penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan, hal ini akan menjadi hal yang sangat sulit.

2. Mixing Process (Proses Penataan)
Inilah proses yang gampang-gampang rumit, sulit dan menguras resource (baca; pikiran, tenaga dan finansial). Proses mixing adalah proses penataan ulang agar dihasilkan suatu penyelenggaraan pendidikan yang ideal, balance (berimbang) dan mengenai sasaran pelayanan pendidikan kepada masyarakat sesuai dengan instrumen-instrumen akreditasi. Inovasi-inovasi berperan disini, baik inovasi yang dilakukan oleh perorangan maupun inovasi yang dilakukan oleh sekolah secara menyeluruh dalam penataan ulang instrumen akreditasi. Jika hal ini berjalan, maka secara otomatis pula hal-hal yang diperlukan pada saat akreditasi akan terpenuhi tanpa perlu waktu lama. Hal ini tidak hanya harus dilaksanakan oleh sekolah semata tetapi harus bahkan wajib dilaksanakan oleh seluruh komponen penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan sebagai suatu sistem yang ideal.
Pemahaman ulang mengenai struktur organigram, job description (pembagian tugas), tugas dan tanggung jawab, standar pelayanan minimal, administrasi dan lain-lain mutlak harus dilaksanakan. Hal ini untuk lebih menegaskan dan mengurangi kesalahan (human error) pelaksanaan, pelayanan, dan pertanggungjawaban dalam akreditasi. Bukan hal yang aneh (bahkan hampir biasa) ketika seorang penyelenggara pendidikan tidak mampu menunjukan apa dan bagaimana mereka melaksanakan pendidikan disekolahnya.
Dalam proses ini pula sekolah perlu menata ulang instrumen akreditasi menjadi instrumen yang sederhana menurut versi sekolah masing-masing agar mudah dicerna atau mudah diimplementasikan, tetapi bukan berarti menghilangkan instrumen yang sudah dipersiapkan oleh BAN. Instrumen yang disiapkan oleh BAN adalah instumen umum dan ideal yang sangat jelas terdapat 2,3 atau lebih instrumen berbeda yang bisa saja di tunjukan dengan satu bukti.

3. Mastering Process (Proses Pengkajian)
Setelah melewati dua proses diatas, seharusnya segala hal yang berhubungan dengan instrumen akreditasi sudah tersedia atau bahkan lebih baik dari 185 instrumen yang ada. Tetapi akan menjadi tidak indah seandainya kita tidak menata ulang apa-apa yang diperlukan untuk memenuhi instrumen akreditasi tersebut. BAN akan memotret keadaan sekolah, maka kita harus menata secara keseluruhan intrumen yang ada menjadi suatu pemandangan yang indah untuk dipotret. Hal ini bisa berupa dengan menitik beratkan kebutuhan yang 185 instrumen akreditasi, atau dengan menyediakan hal-hal yang terlupakan untuk disiapkan. Sekolah bisa memberikan tanda-tanda khusus yang terkait dengan instrumen akreditasi.

Mudah-mudahan artikel ini bisa membantu sekolah-sekolah yang baru pertama kali menghadapi akreditasi atau bahkan bagi sekolah yang sudah berkali-kali kedatangan tim akreditasi. Mengenai bagaimana proses diatas dilaksanakan disekolah, akan dibahas lebih detail dalam artikel terpisah. Jadikan akreditasi sebagai suatu kegiatan yang menyenangkan dan menantang.

PPDB online

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India